JAKARTA - Pengusaha menilai India menjadi mitra dagang potensial bagi Indonesia di masa depan. Outlook perdagangan kedua negara diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun depan.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan optimisme tersebut seiring menguatnya hubungan ekonomi bilateral. Menurutnya, kemitraan Indonesia–India memiliki ruang besar untuk terus dikembangkan dalam beberapa tahun mendatang.
Potensi Nilai Perdagangan yang Menjanjikan
Saat ini, nilai perdagangan bilateral berada di kisaran US$25 miliar atau sekitar Rp415,87 triliun dengan asumsi kurs Rp16.635 per dolar AS. Anindya menyebut nilai perdagangan ini berpotensi meningkat dua kali lipat menjadi US$50 miliar atau Rp832 triliun.
Lebih jauh, dalam 10 tahun ke depan, perdagangan Indonesia–India bahkan dapat menembus US$120 miliar atau sekitar Rp1,99 kuadriliun. Pertumbuhan ini diyakini dapat tercapai karena gabungan Produk Domestik Bruto (PDB) kedua negara mencapai US$5 triliun.
Peran Diaspora dan Kedekatan Sosial
Hubungan sosial antara Indonesia dan India sudah terjalin lama melalui peran aktif diaspora India yang berbisnis di Indonesia. Kedekatan ini memperkuat fondasi kolaborasi ekonomi kedua negara secara alami.
Menurut Anindya, hubungan yang telah terbentuk membuka peluang besar tidak hanya untuk perdagangan, tetapi juga investasi dan pertukaran pengetahuan. Transfer ilmu dan teknologi dari India menjadi salah satu manfaat nyata dari kerja sama bilateral ini.
Sektor Unggulan dan Peluang Investasi
India memiliki sejumlah sektor unggulan seperti pendidikan, kesehatan, teknologi, dan energi terbarukan yang relevan untuk dikerjasamakan dengan Indonesia. Kedekatan historis dan geografis kedua negara menjadi nilai tambah untuk mendorong sinergi lintas sektor.
Diaspora India juga dipandang sebagai penghubung strategis bagi dunia usaha kedua negara. Selain itu, kekuatan sektor swasta India menjadi inspirasi bagi Indonesia karena pertumbuhan ekonominya banyak didorong oleh peran dunia usaha, jumlah penduduk besar, dan konsumsi domestik yang tinggi.
Manfaat dan Strategi di Tengah Dinamika Global
Dalam kondisi ketidakpastian global dan dinamika perang tarif, Anindya melihat peluang bagi Indonesia dan India untuk memperkuat posisi sebagai negara Global South. Strategi ini diyakini dapat meningkatkan nilai perdagangan sekaligus menciptakan kestabilan ekonomi jangka panjang.
Selain perdagangan, kolaborasi lintas sektor diproyeksikan mendatangkan investasi serta transfer teknologi yang lebih masif. Dengan koordinasi yang tepat, kedua negara dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi untuk memperluas jaringan usaha dan kerja sama regional.
Surplus Perdagangan dan Prospek Masa Depan
Berdasarkan data, India menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia kedua terbesar. Surplus tersebut terutama ditopang oleh ekspor bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, hingga besi baja, yang menunjukkan ketergantungan kedua negara pada komoditas strategis.
Anindya optimistis hubungan bilateral ini akan terus memperkuat sektor perdagangan, investasi, dan transfer pengetahuan. Dengan potensi besar yang dimiliki, nilai perdagangan Indonesia–India diharapkan dapat tumbuh secara konsisten hingga mencapai target ambisius dalam dekade mendatang.
Fondasi Kuat untuk Pertumbuhan Jangka Panjang
Kedekatan historis, geografis, serta pertumbuhan ekonomi yang solid menjadi modal penting bagi kedua negara. Strategi sinergi ini diharapkan dapat mendorong perdagangan, investasi, dan inovasi, sehingga hubungan Indonesia–India semakin kuat dan berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah terencana dan koordinasi yang baik, kedua negara berpeluang memaksimalkan potensi ekonomi masing-masing. Pertumbuhan perdagangan yang signifikan akan membawa manfaat luas bagi sektor bisnis, masyarakat, dan perekonomian nasional.