Rupiah

Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini, Sentimen Global dan Dalam Negeri Jadi Pemicu

Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini, Sentimen Global dan Dalam Negeri Jadi Pemicu
Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini, Sentimen Global dan Dalam Negeri Jadi Pemicu

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah pada perdagangan hari ini, Senin, 15 Desember 2025. Prediksi ini muncul di tengah sentimen global dan domestik yang memengaruhi arah pergerakan mata uang Garuda.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menutup perdagangan akhir pekan, Jumat, 12 Desember 2025, dengan menguat 0,18% atau 30 poin ke level Rp16.646 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS tercatat turun 0,02% ke posisi 98,36.

Direktur PT Traze Andalan Futures, Ibrahim Assuaibi, menyebut terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi pergerakan rupiah pekan ini. Dari sisi global, klaim pengangguran awal di AS untuk pekan yang berakhir 6 Desember mencapai 236.000, naik tajam dibandingkan pekan sebelumnya yang direvisi menjadi 192.000.

Kenaikan klaim pengangguran ini dianggap sebagai indikasi pelemahan pasar tenaga kerja AS. Kondisi ini membebani dolar AS dan memberi sedikit ruang bagi rupiah untuk menguat.

Selain itu, The Fed memutuskan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,50%–3,75%. Level ini merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir, meski para pembuat kebijakan memperingatkan kemungkinan jeda pelonggaran lebih lanjut.

Para pengambil keputusan The Fed menekankan akan memantau tren pasar tenaga kerja dan inflasi yang tetap tinggi. Hal ini membuat investor global berhati-hati dalam melakukan aksi di pasar valas.

Dari dalam negeri, pemerintah menyiapkan paket kebijakan ekonomi untuk mendukung pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Arahan ini sejalan dengan kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto, agar sektor ekonomi lokal pulih cepat.

Beberapa langkah yang disiapkan termasuk penghapusbukuan dan restrukturisasi bagi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan ini diharapkan dapat menstabilkan likuiditas dan menjaga daya beli masyarakat.

Meski ada kebijakan domestik yang mendukung, Ibrahim memproyeksikan rupiah tetap bergerak fluktuatif. Ia memperkirakan mata uang Garuda akan berada di rentang Rp16.640 hingga Rp16.700 per dolar AS hari ini.

Investor asing diperkirakan masih akan bersikap hati-hati menjelang akhir tahun. Fenomena ini bisa memicu arus modal keluar dari Surat Berharga Negara (SBN), yang berimbas pada tekanan terhadap rupiah.

Fluktuasi rupiah menjadi perhatian pelaku pasar dan eksportir. Nilai tukar yang melemah sedikit saja dapat berdampak pada harga barang impor dan biaya produksi.

Sementara itu, langkah-langkah pemerintah di sektor ekonomi dianggap strategis. Fokus pada pemulihan ekonomi pascabencana menjadi faktor positif yang bisa menahan pelemahan rupiah lebih dalam.

Secara teknikal, pelaku pasar menilai rupiah memiliki potensi koreksi singkat. Namun, tekanan dari dolar AS yang didukung oleh inflasi tinggi tetap menjadi tantangan.

Di tengah kondisi global dan domestik yang dinamis, pelaku pasar disarankan tetap waspada. Informasi terbaru tentang data tenaga kerja AS, kebijakan The Fed, dan paket kebijakan pemerintah akan terus memengaruhi pergerakan rupiah.

Dengan berbagai faktor ini, rupiah diperkirakan akan mengalami hari yang cukup volatil. Penguatan sesaat kemungkinan akan tertahan oleh tekanan eksternal maupun ketidakpastian internal.

Pelemahan rupiah bukan hanya berdampak pada perdagangan valas, tetapi juga sektor korporasi dan investasi. Biaya impor bahan baku, terutama energi dan komoditas, akan meningkat seiring melemahnya rupiah.

Investor lokal pun diminta memperhatikan strategi lindung nilai (hedging). Hal ini penting agar eksposur risiko fluktuasi kurs bisa diminimalkan.

Secara keseluruhan, sentimen global berupa data ketenagakerjaan AS dan kebijakan The Fed menjadi pendorong utama pergerakan rupiah. Sedangkan kebijakan domestik pascabencana menjadi faktor penahan pelemahan lebih tajam.

Meski bergerak fluktuatif, rupiah diharapkan tetap berada dalam kisaran aman bagi pelaku pasar. Pemantauan terus-menerus terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik menjadi kunci bagi strategi perdagangan.

Pergerakan rupiah hari ini diperkirakan akan menjadi cerminan kombinasi tekanan eksternal dan langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi. Volatilitas kemungkinan akan menjadi teman bagi pelaku pasar sepanjang sesi perdagangan.

Dengan memantau faktor-faktor utama, baik investor maupun pelaku usaha dapat mengambil keputusan lebih tepat. Sementara itu, pergerakan rupiah di kisaran Rp16.640–Rp16.700 per dolar AS menjadi acuan awal bagi strategi perdagangan hari ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index